Ada
beberapa rangkuman dan renungan pada saat ini.
Semarang
Pada Tanggal (18/11/13) pada saat ini mengadakan kuliah umum yang
membawakan kuliah umum adalah duta besar amerika serikat untuk
indonesia. Didalam kuliah umum ini beliau memaparkan beberapa hal
penting terkait dengan hubungan antar kedua Negara tersebut. Baik
dimensi ekonomi, politik, kesehatan, pembangunan demokrasi serta
aspek lain yang sedang bersaing.
Beliau
juga menyatakan bahwa kami pemerintah AS juga sangat lancing
hubungannya karena selama ini AS dan indonesia itu ditonjolkan
sebagai Negara yang menjunjung tinggi akan demokrasi. Kemudian
didalam bidang pendidikan kedepannya pertukaran mahasiswa (lecture
exchange)
akan semakin ditingkatkan agar saling mengenal, belajar lebih banyak
semua aspek.
Pada
mulanya DUBES menyatakan bahwa kami sangat bangga kerja sama dengan
indonesia bahwa negaranya sangat luas, kaya akan SDA, menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan, demokrasinya indonesia. Karena kini
kemajuan demokrasinya indonesia dan AS beliau memprediksikan bahwa
sekarang maju keurutan kedua dan ketiga, kata beliau.
Utamanya
juga, beliau menyatakan kami juga sangat menghargai kaum minoritas
didunia ini, baik disuriah, Thailand, afganistan, dsb. Serta upaya
kami adalah melindungi kaum minoritas ini juga memperhatikan
perdamaian dunia, Ocehan DUBES.
Kedubes
AS untuk indonesia juga menyatakan selain demokrasi juga sangat
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Kemudian beliau juga menyatakan
untuk selanjutnya kami akan menjaga hubungan kami semakin baik.
Tetapi beliau tidak mengungkapkan tujuan utama kepentingan secara
jelas (overt
interest purposes).
Lebih menekankan hubungan ekonomi, kebudayaan, kesehatan, dsb.
Ketika
ditanya mengenai bagaimana mungkin hubungan kita akan baik ketika
kami adalah berbedah keyakinan yang mana indonesia lebih dominan
keislaman sedangkan, AS adalah nasrani tetapi beliau menjawabnya
dimensi agama ini bukan menjadi alasan untuk membatasi hubungan kita
yang sudah ada tetapi kita berupaya bagaimana kita ciptakan perbedaan
ditengah-tengahnya saling hargai antara keyakinan yang satu dengan
keyakinan yang lain (saling toleransi) menjadi wawasan utama kita.
Karena kami di AS juga ada banyak perbedaan baik secara agama,
budaya, ras dsb tetapi disana kami sering berupaya untuk bagaimana
toleransi menjadi parang tajam untuk tidak saling memusuhi, katanya.
Beliau
juga mengesan sekali dengan indonesia yang luas, kaya akan kekayaan
alam, demokrasinya dijunjung tinggi. Juga DUBES menyatakan kami juga
akan berupaya terus meningkatkan kerja sama bukan hanya disebutkan
tadi diatas tetapi, indonesia yang sangat strategis sekali dengan
kawasan ASEAN yang mana Negara terbesar satusatunya dikawasan ini
yang AS penting anjurkan kerja sama bidang militer juga. Semoga
kedepan kawasan ini akan terlindungi dan aman dalam meningkatkan
kerja sama juga dengan kawasan ASEAN ini.
Begitupun,
indonesia yang selalu aktif didalam Asia Pasific Economic Cooperation
(APEC) sebab, AS juga akan meningkatkan kerja sama ekonomi,
diplomasi, juga AS juga tak akan terpudarkan menempatkan stabilitas
kemanan kawasan itu pula.
DUBES
juga sangat mengesan bahwa indonesia turut berperan aktif dalam
penyelesaian konflik wilayah spartly, yang mana saat itu diklaim oleh
china bahwa spartly adalah bagian wilayah selatannya, kemudian
Thailand, kamboja dan Negara lain kawasan ini. Dalam kuliah umum ini
beliau membahas banyak menyangkut bagaimana akan membangun hubungan
yang normal, transparansi tetapi tidak menyangkutkan dengan konflik
yang akan dalam Negara ini. Juga beliau tak pernah memaparkan
mengenai isu HAM papua, isu separatis, mengenai Aceh pun belum
lampiaskan disini.
Tetapi
hanya beberapa pertanyaan yang ketika itu penulis menjadi peserta
kuliah umum pada saat ini yang banyak persoalan yang masih belum
terbenahi tetapi seakan DUBES lampiaskan secara senonoh dan tidak
memperhatikan baik akan perkembangan seyogyanya yang terjadi dalam
Negara ini. Pertanyaan itu penulis ingin lampiaskan sebagai berikut:
Mengapa
indonesia yang katanya demokrasinya diagungkan didunia internasional
tetapi diwilayah papua ruang demokrasi sangat tertekan sekali?
Maka
penulis sangat menahan hati saja ketika mau menanyakan kepada DUBES
bahwa amatan saya perkembangan demokrasi Negara ini tidak seperti
yang beliau lampiaskan. Seakan AS ini juga bermalas diri dengan kaum
minoritas dan penulis telah menaksirkan bahwa melenceng dari apa yang
diungkapkan diatas bahwa demokrasi Negara indonesia semakin baik.
DUBES
mungkin melihat hanya sebelah matanya saja tidak secara seluruhnya
bahwa ada banyak media, domestic maupun internasional, buku,
referensi bahwa dalam Negara ini ternyata belum tumbuh kembang baik
demokrasinya. Setelah kita melihat perkembangan Negara ini yang
sasarannya dipraktekkan di Tanah Papua.
Karena
Penulis anggap bahwa lebih baik dan enak kalau kekecewaan ini saya
penting lampiaskan dalam tulisan menjadi fakta alur pembicaraan. Maka
penulis yang juga menekuni bidang hubungan internasional ini maunya
tuangkan berupa tulisan saja.
Bagaimana
dengan hasil refleksi mengenai AS berperan penting dalam melindungi
kaum minoritas dunia?
Penulis
anggap itu juga sebuah dialek politik yang sampaikan pada saat ini
bahwa secara rillnya, AS dan indonesia masih belum tua dalam wawasan
untuk melindungi kaum minoritas didunia. Sebagaimana mana juga bahwa
AS ini juga kepentingan terbesar di timur tengah meskipun kami belum
menemukan upaya perlindungan juga disana. Faktanya, banyak rakyat
palestina mati begitu dengan sia-sia tetapi tidak ada upaya
perlindungan nyata. Tidak pernah turunkan mengenai misi kemanusiaan
disana, para pekerja HAM dsb.
Kembali
ke indonesia fakta bahwa dalam Negara ini seyogyanya ada konflik
ditanah papua baik secara sejarah, ekonomi, SDA, transmigrasi, HAM
dsb tetapi tidak pernah kami menemukan yang namanya upaya
perlindungan didaerah ini.
Oleh
sebabnya, penulis menyatakan kedua Negara ini hanya pintar berebut,
bersaing politiknya tetapi belum pernah memberikan transparansi
demokrasi pembanggunan semakin maju, menghargai kaum minoritas,
menghargai sekali HAM.
Bagaimana
Dengan Penjelasan HAM?
DUBES
juga mendeskrpsikan mengenai penghargaan kemanusian khususnya isu-isu
HAM, meskipun belum pernah menyangkutkan dengan isu HAM papua dan
sebagainya. Tetapi dengan penjelasan yang begitu melenceng keluar dan
seakan pernah melakukan apa yang dibicarakan, dipaparkan. Sebagai
terpelajar musti kritisi secara tersembunyi berupa tulisan seperti
begini meskipun dengan tatap muka interview, Tanya jawab tidak begitu
menonjolkan.
Seyogyanya,
isu HAM papua dilanda di muka AS maupun Negara didunia lain maupun di
muka indonesia itu sendiri. Dengan moment kuliah umum ini ada
mahasiswa dari Thailand juga menanyakan kepada kepada DUBES AS untuk
Indonesia ini menyangkut konflik didaerahnya yang sampai kini masih
belum usai ini. Pertanyaannya, apa upaya AS untuk menyelesaikan
konflik yang sedang melanda antar pemerintah disana? Tetapi DUBES
menjawabnya ya mengenai konflik itu kami sedang berupaya
menyelesaikannya tetapi beliau menyatakan sangat bersyukur hati bahwa
Indonesia tidak pernah terjadi konflik serupa yang terjadi di
afganistan Thailand dan suriah.
Kesimpulan
Akhir Penulis
Kedua
Negara ini berpidato, bergaya enak seenaknya, tanpa mempertimbangkan
fakta social yang terjadi. Karena ulasannya demikian bahwa kami punya
misi utamanya mendamaikan dunia, menghargai suara kaum minoritas,
pelanggaran HAM, demokrasinya tumbuh baik. Tetapi belum pernah
laksanakan seutuhnya apa yang ditontonkan itu.
PIET
PETRUS YOBEE
Kuliahnya
Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS)
Pada
Fakultas Fisipol, Jur: Hubungan Internasional (HI)
LAMPIRAN
FOTO-FOTO SEBAGAI BERIKUT:
Foto
pada saat DUBES AS untuk Indonesia masuk ruangan
Setelah
duduk diapit oleh dekan Fisip Andi Purwono S. IP, M.Si (right) dan
Adi Joko S. IP. MA
Foto
ketika DUBES memberikan kuliah umum
Foto
ketika Dekan Fisip Unwahas memberikan cidera mata kepada DUBES
Foto
ketika mahasiswa HI 2010/11 dengan Dubes
Foto
ketika mahasiswa HI 2012/13 dengan Dubes
Foto
bersama mahasiswa dari Timur Tengah dengan Dubes
Wajah
salah satu mahasiswa asal Thailand yang memberikan pertanyaan.
Makasih
atas semua yang melihat dan membacanya semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar