Lawan
Kapitalisme Demi Kejernihan Menuju Tujuan Akhir Kita
Ada beberapa dampak
kapitalisme sebagai berikut:
Sistem
Buatan Banusia. Sekelompok kecil pribadi mendominasi
pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat
dan menghormati kepentingan umum. Karena ada banyak ganjalan yang terjadi
selama ini ditanah papua juga sangat erat kaitannya bahwa dengan munculnya
kapitalisme dengan pola basis pemikiran bahwa dengan sahamnya yang dia ciptakan
maka segala yang ada didaerah tersebut juga buatannya dia. Semoga apa bila saya
kontekskan ideology perlawanan politik masyarakat papua bagi mereka
dikesampingkan.
Sebenarnya, sebelum
kapitalis mulai mengangapnya buatan dia wilayah masyarakat papua, yang
menguasai tanah, air, emas, perak, aluminium, bijih besi yang terkandung dilindungi
masyarakat lokal papua.Tetapi, setelah kapitalis ini menginjakkan kakinya
diatas tanah papua dan segala yang terkandung didalamnya kapitalis anggap itu
semuanya adalah buatan kapitalis.
Bukan saja penulis
kontekskan kapitalis tetapi stakeholdernya adalah pemerintahan NKRI untuk
seantero papua adalah hasil buatan mereka analogikan hingga saat ini. Oleh
sebabnya, ketika mulainya perlawanan masyarakat papua bahwa ini tanah kami,
bumi kami, kekayaan kami, air kami, emas kami dan sebagainya maka masyarakat
papua selalu saja dihadapi dengan anjing liar yang dilepaskan oleh pemerintahan
bangsa biadab semoga masyarakat papua mengalami degradasi untuk melanjutkan
perlawanan lebih lanjut.
Egoistik.
Dalam
sistem kapitalisme individu dan sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar utk
mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati
kepentingan umum. Sehingga ketika masyarakat tujuh suku yang ada di daerah
sekitarnya mulai mulai muncul perlawanan menutup PT. FREEPORT indonesiatetapi
yang punya capital, modal, AS serta pemodal lain tidak menggangap bahwa
kebutuhan masyarakat sekitar FREEPORT sama dengan kami. Seakan penghargaan
masyarakat papua juga nilai kemanusiaan sama dengan orang jawa, AS, Jerman,
Jepang dan sebagainya.
Maka kapitalisme itu
membawa dampak yang luar biasa untuk mementing kebutuhan sendiri bagi
mereka.Tidak meletakkan ide berwawasan bahwa ya dahulu emas itu dipelihara oleh
masyarakat papua, air itu di jaga oleh masyarakat papua, perak itu disimpan
Alaskan oleh masayarakat papua. Semoga sekarang mari kita bangun melawan
kapitalisme yang ideology, pola, tingka lakunya banyak diwarnai dengan
mementingkan diri mereka itu (sifat egoistic) yang sangat familiar.
Monopolostik.
Dalam
sistem kapitalisme seorang kapitalis memonopoli komoditas dan menimbunnya.
Apabila barang tersebut habis di pasar ia mengeluarkannya untuk dijual degan
harga mahal yang berlipat ganda mencekik konsumen dan orang-orang lemah. Maka tak heran apa bila ekonomi amerika
serikat serta Negara adidaya lain dalam situasi apapun mereka berpangku tangan
menonton dan melihat ketika Negara, masyarakat lain kian kemari menyelamatkan
ekonomi Negara mereka.
Umumnya, hal ini
terjadi ketika krisis mulai melanda sebagian wialayah Negara diseluruh dunia,
penulis juga mampu mengambil ide bahwa ketika krisis emas, perak, perunggu,
bijih besi mulai melanda krisis sebagiam dunia maka AS dan Negara lain yang
punya modal di FREEPORT, akan merasa bahagia karena hasil timbunan emas papua
akan akan menjual kembali kepada indonesia dan Negara lain dengan harga yang
cukup signifikan, serta meraup keuntungan.
Karena pola permainan
dan pengaturan para pemodal (capitalism) untuk keberuntungan secara
besar-besaran ditengah krisis global itu.Sehingga sangat sadis perasaannya
khususnya kami masyarakat papua yang selama ini mereka mengambil segala kerukan
hasil kekayaan alam kami secara besar-besaran tetapi tingkat kesejahteraan
masih minim.Karena pemerintah NKRI menjadi anteknya berpangku tangan dengan
para kapitalis itu dengan system monopoli diatas negeri papua.
Terlalu berpihak kepada
hak milik pribadi.Kapitalisme terlalu mengagungkan hak milik pribadi.Sedangkan
komunisme malah menghilangkan hak milik pribadi. Sangat menyambung sekali
dengan apa yang terjadi selama ini dibumi papua. Karena tanah papua itu
terdapat banyaknya angka kemiskinan, tetapi kita melihanya saja sendiri selama
ini tidak ada niat para kapitalis yang telah lama mengeksploitasi SDA di papua
tetapi tidak ada niatnya untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan yang tengah
melanda diantara masyarakat papua itu.
Kemudian, banyaknya
pelanggaran hak asasi manusia (HAM), terjadi ditengah masyarakat papua.Tetapi
para kapitalis anggap itu bukan hak milik kami kapitalis diatas tanah papua ini
tetapi mereka anggap itu persoalan masyarakat papua sendiri yang para kapitalis
tidak dibutuhkan menyelesaikan persoalan ini tetapi kapitalis hanya berusaha
menyelamatkan modal yang telah lama tanamkan dibumi cenderawasih.
Maka para kapitalis
berpihak kepada masyarakat papua untuk menyelesaikan segala persoalan papua
yang kian rumit, itu ocehan belaka. Maka satu persetujuan bahwa mari kita
tumbuhkan rasa nasionalisme bangsa papua yang memadai untuk melawan para
kapitalisme yang telah lama bergandengan tangan dengan pemerintahan NKRI ini
sebagai inisiatif kemajuan politik papua. Karena selamanya dan selamanya para
kapitalis (pemodal) akan membicarakan persoalan papua itu sangat anggan-anggan
belaka. Sebab, penulis telah menjelaskan diatas juga bahwa para kapitalis itu
membawa ideology terlalu berpihak kepada hak pribadinya, bukan kapitalis itu
akan berpikir akan hak masyarakat papua yang sampai saat ini masih menuntut
itu.
Persaingan.
Sistem
dasar kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga.Semua orang
berlomba mencari kemenangan.Sehingga kehidupan dalam sistem kapitalisme berubah
menjadi riba di mana yang kuat menerkam yang lemah.Apapun yang terjadi di tanah
papua juga bahwa para kapitalis ini berada pada garis persaingan kuat,
sedangkan masyarakat papua yang hingga saat ini masih berteriak berada pada
pihak lemah.Sehingga, tujuan utama kapitalis diatas papua itu membawa dengan
banyak persaingan.
Semoga semua harga
disekitar pabrik, perusahaan milik para kapitalis umumnya serba mahal, maka
masyarakat setempat yang mendiami juga ikut menyesuaikan untuk menyaingi dengan
harga sembako serba mahal yang sedang diciptakan oleh para kapitalis asing
itu.Maka untuk masyarakat mendapatkan mendapatkan kebutuhan harga setara dengan
dunia serba mahal maka masyarakat juga harus saing.
Oleh sebabnya,
kapitalisme yang membawa dengan penyakit masyarakat harus memiliki wawasan
persaingan (competitive) itu benar-benar diperdayakan tenaga kerja masyarakat
papua yang sebelumnya belum pernah aneka perlawanan yang para kapitalis
ciptakan diatas negeri papua itu.
Perampasan
Tenaga Produktif. Kapitalisme membuat para tenaga kerja
sebagai barang komoditas yg harus tunduk kepada hukum permintaan dan kebutuhan
yang menjadikan dia sebagai barang yang dapat ditawarkan tiap saat. Pekerja ini
bisa jadi sewaktu-waktu diganti dengan orang lain yang upahnya lebih rendah dan
mampu bekerja lebih banyak dan pengabdiannya lebih baik.
Selayaknya juga yang
sering diciptakan perusahaan terbesar diatas Tanah Papua FREEPORT bahwa ketika
karyawan setempat punya tendensi untuk terobos agar upah minimum, harus
dinaikkan maka para kapitalis punya ideology tawaran kepada karyawan berpura
manis menaikkan sedikit, agar ekplorasi perusahaan emas terbesar didunia ini
tetap terjaga baik. Juga anggapan kapitalis kepada karyawan juga sebaga
perampasan tenaga kerja produktif.Maka sewaktu-waktu siapa dia karyawan punya
kemauan perlawanannya tinggi kepada Negara dan kapitalis maka suatu saat
dicabut/diberhentikan dari pekerjanya.
Itulah praktek
perampasan tenaga kerja yang para kapitalis ciptakan diatas negeri papua demi
meraup kepentingan tanpa mempertimbangkan dampak buruk lingkungan, keselamatan
kerja, ekonomi, pendidikan, kesehatan masyarakat papua saat ini.
Kehidupan
Yang Penuh Gejolak. Ini adalah akibat logis dari
persaingan yg berlangsung antara dua kelas. Yang satu mementingkan pengumpulan
uang degan segala cara. Sedangkan yg satu lagi tidak diberi kesempatan mencari
sendiri kebutuhan pokok hidupnya tanpa kenal belas kasihan terhadap masyarakat
lokal.
Apa benar tidak dengan
pernyataan bahwa dengan hadirnya kapitalisme diatas tanah papua bahwa kapitalis
itu pembawa gejolak yang belum terusai? Sebagai intelek papua dan banyak
dikerumuni, besar, lahir dengan pengalaman seperti pertanyaan ini dapat dijawab
pula dengan “sangat tepat sekali”.Karena selama beroperasinya pabrik, maupun
perusahaan terbesar ditanah papua sering dituai dengan dengan gejolak bahwa
masyarakat papua memang tersingkir benar-benar atas penguasaan tanah, bumi,
air, udara, hutan, emas, perak kemudian inisiatif masyarakat lokal papua juga
ingin lawan dengan pengguasaan semuanya ini tetapi dibarenggi dengan gejolak
dengan aparat penjaga modal asing bukan melawan dengan yang punya pemodal
(kapitalisme).
Penjajahan.
Karena didorong mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan
hasil produksinya kapitalisme memasuki petualangan penjajahan terhadap semua
bangsa. Mencari daerah baru untuk pengambilan kekayaan alam yang ada dimana
daerah dia menganggap dirinya menjadi pencaplokan, pengambilan, system
kolonialis yang dia ciptakan.Pada mulanya dalam bentuk penjajahan ekonomi pola
pikir politik dan kebudayaan.Kemudian memperbudak semua bangsa dan
mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi kepentingan penjajahan.
Semoga konteks
kapitalis diatas papua yang tidak terlepas dari berbau penjajahan, kolonialis
itu benar-benar memperdayakan tenaga kerja masyarakat papua.Mulai terjadinya
perbudakan diamana-mana (anywhere slavery), perlawanan masyarakat papua
terhadap kapitalis yang membawa bau kolonialis tetapi tanggapan bagi mereka
sangat mengecewakan bagi masyarakat papua. Maka sangat sadis juga jika kita
amati secara saksama pola kapitalis ini.
Oleh sebab itu,
masyarakat papua saat ini bukan hanya melawan NKRI, tetapi dibelakang juga ada
beberapa Negara yang mendukung mereka, semoga perlawanan rakyat papua selama
ini lepas dari NKRI ini dianggap biasa saja bagi yang punya modal,
Negara-negara yang sedang mengambil kekayaan alam yang ada di papua. Maka
perlawanan kami kalau menebus untuk mencapai pada titik akhir kita itu mesti
mengalakan Negara-negara yang ada berdiri dibelakangnya NKRI itu pula.
Riba.
Sistem
kapitalisme tegak di atas landasan riba.Sedangkan riba merupakan akar penyakit
yg membuat seluruh masyarakat papua menderita.Memang ini sangat wajar juga
bahwa selama berpuluhan tahun lamanya kapitalisme hadir diatas negeri papua
tetapi dia hanya pencipta akar penyakit bagi masyarakat papua. Sedangkan,
bagaimana teknik menyembuhkan riba yang ia ciptakan itu tak pernah diwujudkan
oleh kapitalis yang selama ini bergaya-gaya diatas tanah papua.
Kejam.
Kapitalisme sering memusnahkan begitu saja komoditas yang lebih dengan cara
dibakar atau mempertimbangkan dampak kesehatan, lingkungan, alam, yang akan
terjadi disekitar mana para kapitalis itu mengambil kekayaan alamnya dan
beroperasi. Sebagaimana yang terjadi diareal PT. FREEPORT bahwa yang punya
modal kepentingan disini tidak pernah pertimbangkan dampak yang akan terjadi
disekitar masyarakat tetapi mereka memainkan sifar kekejaman yang selalu
lampiaskan.
Solusi penulis yang
ingin lampiaskan bahwa semua kelakuan kapitalis yang umumnya menciptakan
kekejaman, riba, penjajahan, yang penuh gejolak, persaingan, perampasan tenaga
produktif, monopolistik, egoistik, system buatan manusia/para kapitalis itu
musti lawan. Karena kapitalisme mereka lipat tikar dari atas tanah papua maka
sedikit cela kita masuk kearah ideology kita akan menonjolkan diri kepada kita.
Maka perlawanan awal
kita melawan para kapitalisme sangat menentukan juga akhiri segala dari segala
kebebasan secara politik, pembebasan bangsa menjadi kemudahan.Penghentian
operasi kapitalisme diatas Negeri papua, membawa pemulihan, kejernihan menuju puncak
tujuan kita diujung jari.
Seperti penulis
menambahkan juga yang menjaga hutan, laut, emas, perak, ikan, adalah dahulunya
masyarakat papua.Tetapi semua itu diambil oleh bangsa-bangsa luar baik AS,
Jerman, Australis dsb jadi, penulis kategorikan mereka-mereka itu juga
penjajahan masyarakat papua yang benar-benar kita lawan.
Yang menciptakan
kemelaratan, carut-marutnya pendidikan, ekonomi kami masih belum terbangun
hanya kapitalis ini tidak mempertimbangkan tujuan utama kami masyarakat papua,
sebenarnya kalau mereka anggap kami juga manusia mereka bisa bangun benar-benar
karena kapitalis ada karena kekayaan alam kami.
Penulis adalah:
PIET
PETRUS YOBEE
Mahasiswa Asal Papua Kuliahnya:
UNIVERSITAS WAHID
HASYIM SEMARANG (UNWAHAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar